PSS dan Gejala Komorbid
Rasanya tidak lagi mengejutkan. Tangisan juga seharusnya bukan lagi menjadi agenda kegiatan.
Berbicara tentang regenerasi di dalam suatu kelompok suporter sepakbola dan secara klub, di Sleman, pembinaan usia dini di klub memang sudah beberapa tahun belakang mulai diperhatikan, dengan tujuan bibit-bibit pemain lokal muda yang mempunyai bakat serius di sepakbola bisa tersalurkan dengan tepat. Ditambah dengan diadakannya kompetisi EPA (Elite Pro Academy) beberapa tahun belakangan, saya berharap, bibit pemain muda lokal di Sleman ataupun di seluruh pelosok negeri bisa muncul dan bisa menembus tim senior di daerahnya.Semoga harapan besar ini segera terwujud.
Dibentuknya suatu kelompok suporter, baik lingkup besar atau sub komunitas, bertujuan untuk mendukung penuh klub yang dibelanya, entah itu dimulai dari ayah ke anak, teman ke teman, dan sebagainya. Di sana, regenerasi akan terus berjalan. Semakin lama suatu kelompok berdiri, sejalan dengan semakin besar nama kelompok tersebut, maka akan semakin banyak terpaan yang menempa. Tidak bisa dipungkiri umur akan semakin bertambah, kesibukan akan lebih banyak, dan mungkin beberapa orang memutuskan untuk mulai menepi dari hiruk-pikuk sepakbola. Dalam kondisi tersebut, apa yang dibutuhkan agar komunitas yang sudah ada tetap dapat berjalan? Ya, regenerasi.
Sayangnya, kini banyak orang yang ingin bergabung ke komunitas karena tergiur “kemudahan” dalam mendapatkan tiket, tanpa menghiraukan aspek lainnya. Dalam kata lain, mereka bergabung hanya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Hal ini perlu dicari solusinya. Mungkin bisa dimulai dari suatu kelompok sub komunitas, di saat open recruitment, memilah siapa yang akan masuk, tidak melulu tentang banyaknya anggota, tetapi bagaimana cara agar dia masuk bukan hanya sekadar mencari tiket, ataupun hanya karena eksistensi, sejatinya suatu kelompok itu berdiri harus saling erat satu sama lain bukan?
“Do or Die” semoga regenerasi yang diberlakukan pada suatu kelompok suporter ini bisa menghasilkan orang orang baru dengan segala inovasinya, dengan segala ide-ide gila yang akan terus membuat kelompoknya semakin berkembang, bukan hanya fokus ke tim kebanggaan saja, namun juga melebar ke sisi sosial yang lain.
Ditulis oleh EA. Dicetak dalam bentuk fisik dan dibagikan pada match PSS vs Persita (14/3/24)
Rasanya tidak lagi mengejutkan. Tangisan juga seharusnya bukan lagi menjadi agenda kegiatan.
Perserikatan Sepakbola Sleman mengakhiri dahaga juara 6 tahun setelah terakhir kali mencatatkan diri sebagai kampiun liga 2 pada tahun 2018-
Teras sorak ini makin lama makin berumur.
Hari ini, kita hidup dengan kenyataan bahwa stadion telah tersekat dengan berbagai pagar dan tembok tinggi yang menjulang.
Belakangan ini mendung kerap mampir menutupi seantero Sleman-